Tolak Nurul Arifin, Ahok Tegaskan...!! Jalur Apapun, Hanya Mau Duet Sama Heru Budi



Jendela Merah - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan bahwa dirinya tetap memilih Heru Budi Hartono sebagai calon wakilnya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2017. Keinginan untuk tetap berdampingan dengan Heru meski maju melalui jalur partai politik maupun jalur indenpenden.


"Ya, harus sama Pak Heru, dong! Itu, kan, kita mau sama dia. Kecuali dia mau selingkuh pergi," kata Ahok seraya tertawa saat ditemui wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 18 Juli 2016.

Heru Budi Hartono merupakan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jakarta. Dia dipilih Ahok sebagai pasangannya dalam Pilkada Jakarta melalui jalur perseorangan. Mantan Bupati Belitung Timur itu memutuskan untuk memberikan nama Heru kepada relawannya, Teman Ahok, yang mengumpulkan dukungan kepadanya melalui jalur non partai.


Kendati begitu, Ahok mengaku tetap akan memilih Heru, seandainya dia dipastikan menempuh jalur partai sebagai kendaraan politiknya untuk memenangkan kursi Gubernur Jakarta. Sampai saat ini, ada tiga partai politik yang telah mendeklarasikan dukungannya kepada Ahok, yakni Partai Hanura, NasDem, dan Golkar.


Ketiga partai itu bahkan telah membuat surat pernyataan dukungan secara resmi. Partai-partai itu juga tidak keberatan bila Ahok maju melalui jalur independen. Kalau pun lewat jalur partai politik, koalisi Hanura-NasDem-Golkar sudah cukup untuk mengusung Ahok sebagai calon gubernur.

Secara keseluruhan tiga partai itu partai memiliki 24 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Masing-masing Hanura 10 kursi, NasDem 5 kursi, dan Golkar 9 kursi.

Sebelum meminang Heru, Ahok menyatakan ingin maju kembali sebagai gubernur bersama wakilnya saat ini, Djarot Syaiful Hidayat. Djarot merupakan kader PDI Perjuangan. Namun, karena tak kunjung mendapatkan restu partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri, relawan Teman Ahok mendesaknya untuk segera menentukan pasangannya agar memiliki waktu cukup untuk mengumpulkan KTP dukungan.

Sebelumnya Terkait pasangan Ahok yang pas menurut Golkar, Idrus Marham masih malu-malu mengungkapkannya. Namun, ia menyebut Ketua DPP Bidang Humas dan Penggalangan Opini, Nurul Arifin, layak mendampingi Ahok.

"Ini mbak Nurul di sini silakan (tanyakan langsung). Tapi, sudah diserahkan ke DPD. Persoalan nanti, DPD mengkonfirmasi mbak Nurul sebagai calon wakil gubernur, itu masalahnya lain. Tapi, sudah diserahkan di sana," pungkas Idrus.

(tempo)